Info Sukadana – Potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Kabupaten Kayong Utara mulai meningkat seiring dengan penurunan curah hujan berdasarkan laporan BMKG periode 1–10 Juli 2025. Menanggapi hal tersebut, BPBD Kayong Utara mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan.
Pelaksana Tugas Kepala BPBD Kayong Utara, Parsono, menyampaikan bahwa surat dari BMKG menunjukkan indikasi penurunan curah hujan yang berpotensi meningkatkan risiko Karhutla di beberapa titik.
“Masyarakat diimbau tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan di musim kemarau ini. Jika menemukan kebakaran, segera laporkan ke petugas terdekat agar bisa cepat ditangani,” ujar Parsono, Kamis (3/7/2025).
Ia juga menekankan pentingnya pembakaran yang terkendali jika memang harus dilakukan. Hal ini mencakup pembakaran di lahan tidak lebih dari dua hektar, penggunaan sekat bakar, pengawasan oleh minimal dua orang, dan penyediaan alat pemadam api di lokasi.
“Jangan tinggalkan api dalam kondisi menyala. Kita harus pastikan setiap aktivitas yang berpotensi memicu Karhutla dilakukan secara aman dan bertanggung jawab,” tambahnya.
Meski demikian, BPBD menyatakan bahwa kondisi Kabupaten Kayong Utara masih tergolong aman dari Karhutla saat ini. Namun, kewaspadaan tetap ditingkatkan karena curah hujan rendah diprediksi meningkat mulai 7 Juli 2025.
Baca Juga : Rombongan Haji Kalbar Pulang Bertahap, Tujuh Jemaah Tak Sempat Kembali
Warga juga diminta berpartisipasi aktif dalam upaya pencegahan. Toni, warga lokal, menegaskan pentingnya peran pemerintah desa dalam menyosialisasikan larangan pembakaran lahan.
“Desa harus aktif menyampaikan imbauan ke masyarakatnya. Pencegahan Karhutla harus dilakukan secara kolaboratif agar lebih efektif,” katanya.
Pemerintah daerah juga mengajak semua unsur masyarakat, termasuk tokoh adat, pemuda, dan pelaku usaha. Untuk bersama-sama menjaga lingkungan dari potensi bencana kebakaran yang bisa berdampak luas.